Serang, bantencom - Dalam rangka memperingati hari kesehatan (HKS) dunia, jajaran pejabat
serta para pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten
menggelar senam bersama bertempat di lapangan KP3B, curug Kota Serang
Selasa, (13/05/2014).
Peringatan HKS dimeriahkan dengan senam bersama para pegawai dan
masyarakat difokuskan pada kampanye pengendalian penyakit tular vektor
yang menyebabkan masalah kesehatan masyarakat. Acara ini diikuti Plt
Gubernur Banten Rano Karno.
Dalam acara ini Rano menyerahkan Sertifikat Eliminasi Malaria bagi
enam kab/kota di Banten yaitu Kabupaten Serang, Kota Serang, Kota
Cilegon, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan
yang telah mendapat sertifikat eliminasi malaria di antara sejumlah 200
kab/kota se Indonesia dari Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI.
wagub melalui sambutannya menyampaikan, saat ini Banten sedang
mengupayakan dua kabupaten lagi yang tersisa yang belum mendapat
sertifikat eliminasi karena dianggap belum terbebas dari kasus malaria
indigenous selama 3 tahun berturut-turut.
Kedua kabupaten itu adalah Kabupaten Pandeglang dan Lebak. "Secara
nasional sesuai dengan keputusan Menteri Kesehatan no.
293/menkes/sk/iv/2009, sedangkan untuk provinsi Banten telah
diprogramkan target eliminasi terbebas dari malaria sampai tahun 2015,"
jelas Rano.
Lebih lanjut Rano menerangkan bahwa keberhasilan pengendalian penyakit
tular vektor sangat ditentukan oleh kemitraan antar anggota masyarakat
dan kemitraan antara pemerintah serta ditunjang komitmen seluruh jajaran
pemerintah di kab/kota serta dukungan seluruh lapisan masyarakat
termasuk organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi dan organisasi
keagamaan serta kalangan swasta.
Rano menerangkan, secara bertahap enam kabupaten/kota telah berhasil
mencapai eliminasi melalui pengukuhan Kemenkes RI sebagai kab/kota
eliminasi malaria.
"keberhasilan tersebut merupakan bukti bahwa Provinsi Banten telah
mampu melakukan eliminasi malaria yang merupakan salah satu sasaran dari
millenium development goals (Mdgs)," katanya.
Rano berharap, melalui momentum peringatan HKS agar jajaran
kesehatan terus melakukan langkah-langkah yang efektif serta nyata
dalam pemberantasan penyakit malaria.
"Paling tidak saya menginstruksikan tiga hal kepada dinas terkait
yaitu tingkatkan pendidikan atau edukasi, sosialisasi dan advokasi
kepada masyarakat luas melalui berbagai cara dan media, kedua
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas kesehatan. dan
menghimbau keada masyarakat supaya memelihara lingkungan yang bersih dan
sehat," katanya.
Sementara itu Plt Kepala Dinas Kesehatan Banten, M Yanuar mengatakan,
saat ini gerakan intensifikasi pengendaian malaria telah dikembangkan
melalui kemitraan dengan komponen masyarakat.
Sedangkan persiapan Banten dalam mencapai eliminasi malaria telah
difokuskan kepada dua kabupaten/kota yang belum mencapai target yaitu
Pandeglang dan Lebak dengan peningkatan sumber daya manusia (SDM) bidang
kesehatan, pembentukan Pos Malaria Desa (POSMALDES).
Selanjutnya, pengobatan penderita malaria serta melakukan follow up
untuk memantau keberhasilan pengobatan, mengacu pada rumusan pengobatan
WHO menggunakan pengobatan kepada penderita dengan terapi kombinasi
artesunate yang lebih memungkinkan penderita malaria untuk sembuh secara
total.
Hadir pula mengikuti acara ini Sekertaris Daerah (Sekda) Banten Muhadi
juga beberapa kepala daerah kab/kota antara lain Wakil Bupati Lebak Ade
Sumardi, wakil Walikota Tangerang syahrudin, dan Wabup Tangerang
hermansyah.(Adv)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)